DeFi di tahun 2025

Mungkin saya terlalu lambat. Atau terlalu cepat.

Atau just in time. Who knows?

Saya sadar akan kehadiran DeFi (Decentralized Finance) ketika sedang populer-populernya, yang jika tidak salah ingat, dibarengi dengan kepopuleran Non-Fungible Token (NFT). Saat itu, seseorang yang saya kenal membuat project DeFi yang sepertinya cukup sukses. Saya belum tertarik dengan DeFi sampai saya harus “melihat” ekosistem ini dari sudut pandang komunitas pada umumnya.

Apa itu DeFi? Well, pada dasarnya adalah apapun yang berkaitan dengan finance, hanya saja, decentralized. Ambil contoh yang cukup sederhana misal menabung di bank konvensional. Untuk memulai, kita perlu membuat akun dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan paperwork dan semacamnya. Not a big deal. Produk keuangan dari bank tidak sebatas tabungan, tapi memiliki akun (rekening) adalah langkah awal yang harus dilakukan.

Produk lain selain tabungan adalah… pinjaman. Beberapa orang menganggap “berhutang” adalah hal yang tabu atau bahkan mungkin menjadi aib, tapi, entahlah, mengapa harus memedulikan apa kata orang? Oke oke, ambil contoh dari salah satu fitur pinjaman yang ditawarkan oleh salah satu bank digital favorit saya: Flexi Cash. Flexi Cash, sebagaimana namanya, menawarkan akses untuk siapapun yang sedang membutuhkan cash.

Batas yang bisa dipinjam berdasarkan suatu faktor yang hanya pihak bank saja yang tahu. Meskipun prosesnya relatif sederhana, pada dasarnya tidak “semua orang” bisa melakukannya. Entahlah, banyak yang percaya jika salah satu faktor tersebut adalah sebuah konsep bernama “credit score” atau resiko kredit atau BI checking, entahlah. Jika memang itu konsep yang nyata (nyata).

Dan pada dasarnya, pinjaman ini menjadi salah satu pemasukan dari bank, jika memang ada pemasukan dari hal lain. Seseorang mengajukan pinjaman, menentukan tenor, lalu membayar jumlah cicilan + bunga. Bunga nya bervariasi (tergantung skor “resiko kredit” iirc), tapi mari kita ambil dari halaman resminya yakni 2% per-bulan. Berarti bunga nya sekitar 24% per-tahun. Yang berarti, jika meminjam 10.000.000 IDR dengan tenor 3 bulan, total yang harus dibayar adalah 10.600.000, yang berarti per-bulan harus membayar 3.533.333 (10000000/3 untuk pokok + 10000000 * 0,02 untuk bunga). Jika setahun? Tinggal ubah 3 menjadi 12! Dan jangan lupa hitung totalnya dengan melakukan perkalian.

Apakah skor resiko kredit bisa berubah? Mitosnya bisa. Bisa lebih kecil dan bisa lebih besar. Intinya, peminjam tidak memiliki kendali khususnya terhadap skor resiko kredit tersebut.

“Kan tinggal bayar tepat waktu!”. Entahlah, who knows?

Selain peminjaman, juga ada… entahlah, memangnya ada lagi selain tabungan dan pinjaman, ya?

Oke oke, let’s say produk keuangan ini kita fokus di tabungan dan pinjaman saja. Tabungan, di sisi lain, memiliki bunga yang beragam juga. Flexi saver nya Jenius menawarkan up to ~5% p.a (berarti ~5.12% APY karena bunga dicairkan bulanan). Tapi itu untuk tabungan diatas 1 miliar. Untuk diatas 5jt tapi dibawah 50jt, bunganya ~2.75% p.a (berarti ~2.785 APY). Yang berarti, saldo 15.000.000 IDR dalam setahun menjadi ~15.417.075 IDR, belum dipotong pajak.

Pemasukan pasif sekitar 34.756 IDR per-bulan (belum dipotong pajak) bukan hal yang buruk, bukan?

Bukan?

Baiklah, tapi sebelumnya sangkalan terlebih dahulu: Tulisan disini bukanlah saran finansial ataupun semacamnya. Secara keseluruhan, tulisan disini hanyalah materi pembelajaran khususnya dalam memahami konsep dengan melakukan perbandingan dengan aset dunia nyata.

Lebih khususnya lagi, eksplorasi terhadap produk DeFi ini sebagai bahan pembelajaran dan juga untuk kebutuhan teknis terhadap aplikasi yang sedang saya kembangkan.

Jika dirasa sudah jelas, mari kita mulai.

Liquidity Provider

Di dunia nyata mungkin ini agak sulit ditemukan tapi anggap kita ingin menukar dua mata uang berbeda. Misal, kita ingin mendapatkan mata uang Yen dengan cara menukar mata uang Rupiah, kemana kita harus pergi? Pasar Valas alias pasar valuta asing! Atau yang populer disebut dengan forex alias foreign exchange. Di pasar valas, kita bisa menukar mata uang satu dengan yang lain berdasarkan kurs/nilai pertukaran yang ditetapkan.

Dalam pasar, ada pembeli & penjual. Untuk konteks Rupiah -> Yen, berarti kita ingin menukar Rupiah kita ke Yen. Per tulisan ini diterbitkan, harga beli 100 Yen (JPY) adalah 10.606 IDR berdasarkan halaman kurs transaksi nya BI. Jika harga tidak sesuai, dapat disebut harga tersebut dibawah ataupun diatas harga pasar. Apakah memungkinkan? Mungkin saja, selama ada penawaran dan permintaan, bukan?

Tempat untuk transaksi valas beragam, bisa di bank ataupun di tempat lain seperti pasar valas.

Di DeFi, tempat itu bernama DEX alias Decentralized Exchange.

Siapa saja yang bisa bertransaksi di DEX? Benar, siapa saja! Satu kata untuk merangkum DEX adalah permisionless.

Platform DEX yang cukup populer adalah Uniswap, Curve dan Balancer, jika menyebut tiga. Di beberapa kasus, pembeli cukup menggunakan “DEX Aggregator” seperti Matcha jika tidak ingin pusing. In fact, di kebanyakan kasus, sudah diatur oleh penyedia dompet kripto yang digunakan.

Gambarannya seperti ini. Misal, ada kasus ingin menukar 10,000,000 IDRX (jual) ke JPYX (beli). Untuk membuat pertukaran itu terjadi, harus ada “pool” untuk IDRX/JPYX terlebih dahulu atau pertukaran tidak akan berhasil. Kita tidak akan membahas detailnya seperti apa, singkatnya, Liquidity Provider (LP) akan deposit 50:50 untuk pool tersebut. Jika LP ingin deposit 10,000,000 IDRX, berarti setidaknya ada 94.339 (10000000/106) JPYX (106 IDRX = 1 JPYX) yang harus di deposit juga.

Nah gambaran diatas adalah jika menggunakan Automated Market Marker (AMM) karena DEX tidak menggunakan order book (more on that later). Lalu seseorang ingin membeli JPYX dengan IDRX, masalahnya, dia tidak bisa membeli semua 94.339 JPYX dengan 10,000,000 IDRX karena rumus AMM ini sendiri. Kurs untuk 1 JPYX menjadi 212 IDRX karena:

Terlihat bahwa kurs nya menjadi lebih tinggi dari kurs awal karena ada “slippage” yang besar ini. Sekarang porsinya menjadi 80:20 karena:

Tapi, apakah ini bagus?

Apakah mendapatkan 10,000,000 IDRX (bro membeli 2x lipat dari harga awal) + 0.01 s.d 0.3% fee adalah hal yang buruk?

Di kasus lain, idealnya tidak seperti ini. Misal, jika ada pool lain seperti IDRX/USDX, IDRX/EURX dan semacamnya, DEX aggregator akan mengaturnya sehingga kita bisa mendapatkan sedikit mungkin slippage yang akan terjadi.

Saya pernah mencoba untuk membuat pool IDRX/MON dengan harga 1 MON = 177 IDRX. Saya mendapatkan ~8 MON “gratis” di harga 177 IDRX (sekarang ~616 IDR). Bukan angka yang patut dibanggakan, tapi setidaknya saya mendapatkan NFT dari Uniswap karena pernah membuat pool IDRX/MON di Uniswap!

A5FBB6F6-F9E7-4186-8B93-E78673A9FCCD

NFT ini Tidak bisa dijual beli, ini hanya sebagai “bukti” bahwa saya pengelola pool tersebut jika memang pool tersebut ingin dimodifikasi.

Lending/Yield Farming

Ini kurang lebih sama dengan LP, bedanya, kita tidak perlu deposit “pair token” untuk memulai. Platform untuk lending yang cukup populer adalah Aave, Morpho dan Maple jika menyebut tiga. Biasanya, kita akan memilih vault dengan pertimbangan besaran APY dan lain hal seperti jenis token yang harus di deposit.

Untuk peminjaman, ini bersifat permisionless.

Dan menariknya, perlu deposit token sebagai jaminan. Jadi, yang membuat kita hanya bisa meminjam 10,000 USDC adalah collateral, bukan hal lain seperti skor resiko kredit lol (meskipun ini ada relevansi nya). Kasus umumnya adalah, kita memiliki token yang cukup bernilai namun kita sedang membutuhkan token lain. Anggap seperti kita memiliki 1 BTC namun butuh 10,000 USD untuk membayar tagihan dan kita tidak ingin menjual nilai dari 1 BTC tersebut.

Hampir sama sebenarnya kasusnya seperti peminjaman pada umumnya: kita tidak ingin menyentuh aset lain yang misalnya menghasilkan (menghasilkan bunga, nilainya berpotensi terus naik, dsb) hanya karena ada kondisi lain yang bisa mempengaruhi aset tersebut.

Di dunia fisik/nyata, hal ini bisa disebut dengan gadai.

Karena kita memiliki BTC dan butuh USDC, kita akan deposit BTC (biasanya wrapped seperti wBTC karena umumnya platform lending hanya menerima ERC-20) dan akan meminjam USDC dari vault yang ada. Berapa “fee” yang perlu dibayar? Well, tergantung “Borrow APY” nya. Tapi jika 1 BTC = 90,000 USC, bukan berarti kita bisa meminjam 90,000 USDC hanya karena kita memberikan jaminan 1 BTC. Ada faktor lain yang mempengaruhi tapi mari kita sederhanakan saja karena nilai yang dipinjam lebih sangat sedikit daripada nilai yang digadai.

Misal bila borrow APY nya adalah 3%, dengan tenor 3 bulan, berarti per-bulannya adalah 0.25%. Di 10,000 USDC itu berarti 25 USDC per-bulan ((10000 * 0,03) * (0,25/3)). Wow. Meminjam ~166jt IDR dengan total bunga ~1.25jt IDR? Tapi itu kasus sederhana karena tidak menggunakan perhitungan compound (seharusnya tidak terlalu berbeda).

Di tempat lain,